STROKE





Stroke adalah kondisi yang terjadi ketika pasokan darah ke otak terganggu atau berkurang akibat penyumbatan (stroke iskemik) atau pecahnya pembuluh darah (stroke hemoragik). Tanpa darah, otak tidak akan mendapatkan asupan oksigen dan nutrisi, sehingga sel-sel pada sebagian area otak akan mati. Kondisi ini menyebabkan bagian tubuh yang dikendalikan oleh area otak yang rusak tidak dapat berfungsi dengan baik.

Gejala Stroke
Tiap bagian otak mengendalikan bagian tubuh yang berbeda-beda, sehingga gejala stroke tergantung pada bagian otak yang terserang dan tingkat kerusakannya. Itulah mengapa gejala atau tanda stroke bisa bervariasi pada tiap pengidap. Namun, umumnya stroke muncul secara tiba-tiba.
Ada tiga gejala utama stroke yang mudah untuk dikenali, yaitu:
  • Salah satu sisi wajah akan terlihat menurun dan tidak mampu tersenyum karena mulut atau mata terkulai.
  • Tidak mampu mengangkat salah satu lengannya karena terasa lemas atau mati rasa. Tidak hanya lengan, tungkai yang satu sisi dengan lengan tersebut juga mengalami kelemahan.
  • Ucapan tidak jelas, kacau, atau bahkan tidak mampu berbicara sama sekali meskipun penderita terlihat sadar.
Beberapa gejala dan tanda stroke lainnya, yaitu:

  • Mual dan muntah.
  • Sakit kepala hebat yang datang secara tiba-tiba, disertai kaku pada leher dan pusing berputar (vertigo).
  • Penurunan kesadaran.
  • Sulit menelan (disfagia), sehingga mengakibatkan tersedak.
  • Gangguan pada keseimbangan dan koordinasi.
  • Hilangnya penglihatan secara tiba-tiba atau penglihatan ganda.


Apa saja makanan untuk penderita stroke yang perlu dibatasi?

Pada dasarnya, pantangan makanan penderita stroke tergantung dari kondisi masing-masing orang. Namun, ada baiknya membatasi, bahkan menghindari, beberapa jenis makanan berikut:

  1. Makanan instan dalam kemasan
Pantangan makanan penderita stroke yang pertama yaitu makanan instan. Makanan instan tidak dianjurkan untuk penderita stroke. Pasalnya, kebanyakan makanan instan dalam kemasan mengandung natrium nitrat dan nitrit. Kedua bahan ini sering digunakan sebagai zat pewarna dan pengawet pada daging olahan seperti sosis, daging kemasan, dan produk lainnya. Begitu juga dengan makanan kemasan lain seperti mi instan, kentang, dan camilan kemasan.
Natrium nitrat dan nitrit dapat merusak pembuluh darah karena bisa membuat arteri mengeras dan menyempit yang mengakibatkan penyakit jantung dan meningkatkan risiko stroke kambuh.

  1. Makanan tinggi gula
Setelah serangan stroke sebaiknya Anda membatasi makanan dan minuman yang tinggi gula. Konsumsi gula berlebih dapat merusak pembuluh darah serta mengakibatkan obesitas. Jika kedua hal ini terjadi, bukan tidak mungkin stroke kembali menyerang.
Untuk itu, batasi asupan gula harian Anda. Batas konsumsi gula maksimal per hari adalah 4 sendok makan.
  1. Makanan tinggi garam
Makanan tinggi garam mengandung natrium yang dapat memicu lonjakan tekanan darah. Bila tidak dikendalikan, Anda rentan mengalami hipertensi yang bisa memicu stroke datang kembali. Untuk itu, Anda perlu membatasi garam dan natrium dalam setiap masakan.
Usahakan untuk tidak mengonsumsi natrium lebih dari 1.500 miligram setiap harinya yang setara dengan satu sendok teh garam.

  1. Makanan yang mengandung lemak jenuh dan lemak trans
Pantangan makanan penderita stroke lainnya adalah makanan yang mengandung lemak jahat.
Lemak jahat terdiri dari lemak jenuh dan lemak trans. Lemak jenuh dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat (LDL) di dalam tubuh. LDL yang berlebih di dalam tubuh dapat mengakibatkan penumpukan lemak di arteri. Ini bisa menghambat aliran darah ke jantung dan otak sehingga meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke.
Selain lemak jenuh, golongan lemak yang sebaiknya dihindari yaitu lemak trans. Lemak trans adalah lemak yang diolah dengan menambahkan hidrogen pada minyak sayur untuk membuatnya lebih padat. Lemak trans terbukti meningkatkan berbagai risiko penyakit, salah satunya stroke.
Berikut ini berbagai makanan yang mengandung lemak jenuh dan lemak trans yang perlu dihindari, yaitu:
Lemak trans
·         Biskuit
·         Makanan beku olahan
·         Makanan ringan (seperti keripik kentang, keripik singkong kemasan, dan camilan sejenis)
·         Gorengan
·         Makanan siap saji (ayam goreng, kentang goreng, atau burger)
·         Margarin
·         Donut
Lemak jenuh
·         Daging merah
·         Kulit ayam
·         Produk susu

  1. Minuman beralkohol
Selain pantangan makanan penderita stroke juga perlu mengurangi konsumsi alkohol.
Alkohol dapat meningkatkan tekanan darah yang menjadi salah satu faktor risiko stroke. Untuk itu, selalu konsultasikan ke dokter kapan Anda boleh mengonsumsi alkohol setelah serangan stroke.
Umumnya, orang yang pernah mengalami stroke hanya boleh mengonsumsi minuman beralkohol sebanyak satu gelas per hari untuk perempuan dan dua gelas per hari untuk pria. Namun, ini tergantung juga pada jenis minuman beralkohol yang Anda minum.
Jika terdapat kondisi lain selain stroke seperti diabetes, tekanan darah tinggi, dan kolesterol yang tinggi ada baiknya untuk mengonsultasikannya langsung ke dokter gizi untuk mendapatkan panduan makan untuk penderita stroke yang paling tepat.


Makanan yang dianjurkan untuk penderita stroke

Sebagai pengganti pantangan makanan penderita stroke, Anda bisa mengonsumsi beberapa jenis makanan yang membantu pemulihan stroke sebagai berikut :.

  • Sayuran dan buah-buahan seperti jeruk, apel, pir, bayam, dan brokoli.
  • Biji-bijian, kacang-kacangan, dan makanan tinggi serat seperti roti gandum, wortel, dan kacang merah.
  • Daging ikan, minimal dua kali seminggu. Asam lemak omega-3 dalam ikan terbukti mampu menurunkan risiko stroke. Contohnya tuna, teri basah, lele, dan nila.
  • Daging sapi dan unggas tanpa lemak dan kulitnya.
Produk susu rendah lemak seperti yogurt bebas lemak untuk membantu menurunkan tekanan darah.
Selain itu, makanan yang kaya akan asam folat; vitamin B6, B12, C, dan E; serta makanan yang tinggi kalium dan magnesium dapat menurunkan risiko stroke dan memperbaiki fungsi tubuh setelah stroke. Contoh makanannya yaitu kacang almond, biji labu, tomat, jeruk, sereal, ubi jalar, bawang putih, dan pisang.


Mengatasi nafsu makan yang menurun setelah serangan stroke

Setelah serangan stroke, selera makan biasanya menurun drastis. Terutama jika setiap jenis pantangan makanan penderita stroke adalah makanan yang paling Anda sukai.  Untuk mengatasinya, Anda perlu menerapkan berbagai strategi agar kebutuhan gizi tetap terpenuhi.
  • Memasak makanan sehat dengan bumbu masak yang aromanya sedap seperti daun jeruk dan bumbu masak lainnya sebagai pengganti garam.
  • Sajikan makanan agar terlihat menarik, misalnya masak sup dengan sayuran beraneka warna seperti wortel, sayuran hijau, dan tomat.
  • Memotong makanan dalam ukuran kecil agar lebih mudah dikunyah.
  • Pilih makanan yang lunak dan mudah dikunyah seperti pisang, yogurt, dan oatmeal.
Memerhatikan asupan makanan untuk penderita stroke bisa mencegah komplikasi dan kemungkinan stroke kambuh. Sedangkan jika Anda makan sembarangan, Anda juga berisiko mengalami penyakit lainnya seperti jantung, kolesterol, hipertensi, obesitas, diabetes, hingga gagal ginjal.
Selain memerhatikan makanan, Anda juga perlu menjalani serangkaian pola hidup sehat lainnya seperti olahraga rutin untuk menjaga kondisi tetap sehat dan bugar setelah serangan stroke.

Pengobatan kami :

Stroke adalah kondisi gawat darurat yang perlu ditangani secepatnya, karena sel otak dapat mati hanya dalam hitungan menit. Tindakan penanganan yang cepat dan tepat dapat meminimalkan tingkat kerusakan otak dan mencegah kemungkinan munculnya komplikasi, Usahakan Therapy setiap Hari guna mempercepat melancarkan aliran darah, membuka penyumbatan -  penyumbatan, serta lebih cepat di lakukan untuk proses pembelahan sell.

Kami  pusatkan therapy kusus pada saraf saraf otak baik pada bagian pusat syaraf  kranial  dan bagian spinal, serta menuju saraf – saraf pada tubuh yang terganggu atau bagian organ yang tak mampu di gerakan. Kecuali stroke karena gangguan mahkluk halus, akan kami tangani secara periodik atau per 3 hari.


0 comentários